Wapres ingin proyek pembangunan utamakan pengusaha nasional

id Wapres Jusuf kalla

Wapres ingin proyek pembangunan utamakan pengusaha nasional

Wapres Jusuf Kalla (Foto antaranews.com)

Jakarta (Antara Jogja) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menginginkan berbagai proyek pembangunan yang dilakukan di dalam negeri juga harus mengutamakan pengusaha nasional dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap pihak asing.

"Semuanya proyek yang dapat dilakukan pengusaha dalam negeri harus diutamakan kontraktor dan industri dalam negeri," kata Jusuf Kalla di Jakarta, Rabu.

Saat memberikan arahan di Gedung Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Wapres menyatakan ingin mengurangi ketergantungan kepada pihak asing dan mengandalkan kekuatan sendiri.

Wapres mempertanyakan mengapa saat akan membuat beragam hal rumit seperti bendungan, bandara, dan jalan tol yang panjang harus memanggil sejumlah pihak asing sebagai konsultan atau lembaga pendonor.

Menurut dia, hal tersebut dapat dikatakan sebagai bentuk "tidak percaya diri" padahal di ratusan orang di Bappenas diketahui telah memegang baik gelar master atau S2 maupun gelar doktor atau S3.

"Ini karena kita tidak percaya dir, tidak ingin dirumitkan dengan detil," katanya.

Kalla mengingatkan bahwa dalam membangun tidak hanya dengan otot tetapi juga harus menggunakan otak.

Ia mengingatkan pembangunan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Makassar dibangun tanpa ada pihak asing yang terlibat.

Wapres juga menuturkan, dirinya telah berdiskusi seharian dengan Presiden agar bagaimana memanfaatkan otak dan otot tetapi tetap dengan menjunjung prinsip pertumbuhan, pemerataan dan kesinambungan.

Sebelumnya, pemerintah memperkuat program perancangan pembangunan nasional untuk mempersiapkan proyek pembangunan infrastruktur di Tanah Air.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil di Jakarta, Rabu (15/7), menjelaskan penguatan rancangan pembangunan nasional tersebut membantu proyek infrastruktur berjalan lancar.

"Idenya adalah memperkuat rekayasa rancangan pembangunan nasional karena yang terjadi selama ini proyek-proyek itu baru direncanakan setelah diluncurkan sehingga akhirnya pinjaman bank dunia tidak bisa digunakan karena proyeknya tidak siap," kata Sofyan.

Dia mengatakan dengan ketidaksiapan rancangan pembangunan yang selama ini terjadi, maka proses tender proyek tersebut juga terlambat.

"Maka dari itu, rencananya nanti semua sudah ada gambarannya sehingga begitu anggaran itu dialokasikan, bisa langsung tender karena apa yang mau dikerjakan sudah ada, desain sudah ada, dengan begitu akan lebih cepat proyek-proyek itu jalan," jelasnya.
M040*F013
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024