Akademisi: lulusan teknik industri semakin dibutuhkan

id UII

Akademisi: lulusan teknik industri semakin dibutuhkan

UII (Foto Istimewa)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Lulusan teknik industri semakin dibutuhkan karena dunia bisnis yang semakin kompetitif menuntut perusahaan meningkatkan produktivitas, efisiensi sumber daya, dan kualitas kerjanya, kata seorang akademisi.

"Lulusan teknik industri atau `industrial engineer` mampu merekayasa proses dan sistem sehingga kualitas, produktivitas, dan efisiensi meningkat," kata Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) Imam Djati Widodo di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, "industrial engineer" bekerja dengan melakukan efisiensi pada waktu, uang, energi, material, dan komoditas lain. Dengan objek kajian sistem terintegrasi, seorang "industrial engineer" memiliki kompetensi utama berpikir sistem.

Oleh karena itu, seorang "industrial engineer" bisa berkarya dalam beragam bidang bisnis. Hal itu berbeda dengan berbagai bidang `engineering` yang lain, di mana bidang terapan keterampilannya sangat spesifik.

"Selama sistem yang dihadapi adalah sistem terintegrasi, seorang `industrial engineer` bisa berperan di dalamnya. Seorang `industrial engineering` memiliki fleksibilitas tinggi dalam bidang profesinya," kata Imam.

Pengelola Magister Teknik Industri (MTI) FTI UII Agus Mansur mengatakan hingga 31 Agustus 2015, MTI FTI UII telah mencapai 18 angkatan dengan penerimaan mahasiswa baru setiap semester.

Menurut dia, jumlah mahasiswa aktif MTI FTI UII tercatat sebanyak 149 orang dan jumlah alumni 126 orang. MTI FTI UII memiliki tiga konsentrasi yakni teknik industri, manajemen industri, serta ergonomi, keselamatan, dan kesehatan industri.

"MTI FTI UII pada Mei 2015 mendapatkan akreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Akreditasi B membanggakan karena magister teknik industri perguruan tinggi negeri besar juga memiliki akreditasi yang sama dengan UII, baru ITB yang terakreditasi A," kata Agus.***4***

(B015)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024